1.Dari jumlah sampah bisa (10-100
truk) hanya dianggap dua bagian saja.
2. Masing - masing bagian : sampah
yang masih bisa dimanfaatkan kembali, saya biarkan sudah teratasi dengan
sendirinya alias para pemulung tanpa kita undang pasti datang, itu hak dan
rizki pemulung.
Bagian sampah kedua : yang
kondisinya basah, busuk, berbau yang sangat menjijikan itu sasaran kita untuk
ditangan dan diatasi. Karena kalau tidak, sampah yang demikian sangat menjadi
permasalahan yang tidak baik, yang kita semua tahu ada dimana-mana dan resiko
lainnya tanpa sengaja masukk sungai ikut aliran air, tak hayal lagi/mesti
terkumpul ke laut yang dalam. Banyak pemberitaan tentang laut/pantai yang
tadinya indah tercemari banyak sampah dan sebagainya.
3. Untuk apakah sampah yang tidak
dapat dimanfaatkan tersebut yang nyata-nyatanya menjadikan suasana tidak baik?
Jawabnya saya kira yang tepat adalah dimusnahkan, namun bukannya hanya musnah
saja yang ternyata berubah bentuk dari yang tidak dapat dimanfaatkan menjadi
abu yang nyata-nyatanya sangat bisa dimanfaatkan.
4. Dalam mencari solusi untuk
pemusnahan sampah tersebut yang kondisinya selalu basah dan busuk memang tidak
mudah, apalagi juga perlu memikirkan dampak-dampak negatif lainnya, untuk itu saya
upayakan dibakar tanpa dengan bahan bakar apapun, dan cara ini sudah dapat
menghilangkan dampak negatif bila dibanding dengan bahan bakar misalnya minyak
dan sebagainya. Selain itu juga mengecilkan biaya opersionalnya, termasuk dalam
membuat alat bakarnya berbentuk tungku yang terbuat dari tembok dengan
memperhatikan ketinggiannya agar asap tidak berpengaruh pada lingkungan
sekitar.
Dengan tanpa bahan bakar bahkan
jenis apapun saya pergunakan / buatkan alat yang fungsinya untuk dapatnya
membakar sampah berlanjut dalam kondisi apapun, hujan sampah berair sekalipun
dapat terbakar. ini sudah saya lakukan dimana dalam membantu para warga dalam
mengatasi sampah yang ada dilingkungannya (dapat melihat pada beberapa
postingan di blog yang sama).
5. Hasil bisa dibilang positif, dari
sebelumnya sampah berceceran, bertumpuk beralih menjadi bersih memenuhi
idaman setiap warga juga kelompok warga. Pemusnahan dengan cara dibakar
dalam tungku yang
tidak terbuka hasil pertimbangan lebih baik
dibanding sampah berceceran dan bertumpuk-tumpuk dimana-mana.
6. Dalam proses penanganan sampah
sebagaimana tersebut diatas jelaslah bahwa sampah berapapun-dimanapun telah
teratasi sebagaimana judul diatas (PERSOALAN SAMPAH TERATASI 100%)
7. Demikian para pembaca yang
kebetulan ada tugas / tanggungan atas sampah untuk diatasi saya sangat
terbuka dan sebagaimana ada beberapa tempat sudah saya bantu dalam
pembuatannya. - MBAH SALIKUN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar